Hendrik Punya Blog: Kisah Keluaran: Musa dan terbelahnya Laut Merah

Klaim terbaru adalah bahwa terbelahnya Laut Merah dalam kitab Keluaran bisa terjadi.
Diperkirakan bahwa lokasi itu adalah suatu titik di Delta Nil, sebenarnya tidak termasuk Laut Merah, tetapi cukup dekat. Bahwa angin timur yang besar dapat memaksa laut terbelah. Air sedalam 6 feet (± 1,8 meter) di laguna pantai mungkin telah dipaksa berbalik oleh angin dengan kekuatan 63 mph (± 100km/jam) selama 12 jam. Bukan dengan adanya dinding air di kedua sisi.

Pimpinan riset Carl Drews, dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional di Boulder, Colorado, mengatakan: "Hasil simulasi mendekati kecocokan kisah dalam Keluaran. Orang-orang selalu terpesona oleh kisah Keluaran ini, bertanya-tanya apakah itu datang dari fakta-fakta sejarah. Apa yang ditunjukkan oleh penelitian ini adalah bahwa deskripsi dari perairan terbelah memang memiliki dasar secara Hukum Fisika."

Mungkin anda kecewa dengan fakta ini. Tapi sesungguhnya dalam banyak kasus Tuhan kita melakukan mujizat yang tidak bertentangan dengan hukum fisika.
Ada kesaksian seseorang pekerja yang jatuh dari ketinggian gedung yang sedang dibangun, tetapi ia selamat karena ia jatuh meluncur di tirai kawat yang ada di sekeliling bangunan.
Ada kesaksian seorang mahasiswa yang menerima tantangan dosennya yang mengatakan bahwa kalau Tuhan benar-benar ada maka kapur yang dipegangnya tidak akan patah apabila dijatuhkan. Kapur itu lepas dari jepitan jari sang dosen, meluncur melalui lengan bajunya, turun melewati celananya dan tiba di lantai dalam keadaan utuh.
Apabila Tuhan melakukan mujizat yang tidak menentang hukum alam, bukan berarti Tuhan kita tidak Mahakuasa. Ia dapat melakukan mujizat yang menentang hukum alam, apabila diperlukan. Hal ini tentu tidak akan kita ragukan sebab telah banyak kesaksian kesembuhan dari sakit penyakit yang secara kedokteran tidak mungkin untuk disembuhkan.

Berikut adalah foto-foto artefak yang ditemukan di dasar Laut Merah.