Rabu, 18 Mei 2011

Wortel, Telur atau Kopi?

(Anonim)

Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul.

Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.

Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?"

"Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak.

Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras.

Kemudian sang ayah meminta anak itu mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.

Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah. Telur sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu.

Yang manakah dirimu, nak?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"



PS: Dalam menghadapi persoalan, jadilah seperti biji kopi yang direbus. Jangan biarkan situasi mengubahmu tapi jadilah orang yang mengubah keadaan di sekelilingmu. Jangan ikuti arus dunia karena dunia akan menyeretmu kepada kebinasaan, tetapi jadilah orang-orang yang mengubah dunia. Janganlah berusaha untuk menyenangkan dunia, tapi senangkanlah hati Allah.

Gal 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Selasa, 17 Mei 2011

Bila Kurenungkan

Artis: Maria Shandi

Bila kurenungkan kasih setia-Mu
Sungguhlah Engkau penolongku
Dan dalam naungan kepak sayap-Mu
Jiwaku bersorak memuji Engkau

Reff:
Kasih setia-Mu lebih dari hidup
Biar bibirku memegahkan Engkau
Seumur hidupku kan memuji-Mu
Tanganku kunaikkan demi nama-Mu

Belajar Berperang

Sering kali kita menghadapi masalah dan persoalan dan rasanya Tuhan tidak bekerja. Benarkah demikian? Jawabannya: Tidak! Tuhan selalu bekerja di balik segala sesuatu, untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia.

Lalu mengapa masalah dan persoalan datang silih berganti? Kita mau Tuhan turun tangan untuk mengatasi persoalan kita sesegera mungkin. Tetapi Tuhan sedang mendidik kita agar tidak manja. Anak manja selalu mau agar keinginannya dikabulkan seketika itu juga, tapi anak-anak Kerajaan harus didik, harus belajar untuk berperang, tidak hanya berteriak minta tolong. Harus bertumbuh dan menjadi dewasa.

Ef 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Mungkin kita merasa bahwa kita telah menghadapi berbagai peperangan dan selalu kalah... Itu karena kita tidak membawa perlengkapan senjata yang lengkap. Perhatikan dan camkan seluruh perlengkapan senjata yang harus dibawa, jangan ada yang ketinggalan, karena akan menyebabkan kita kalah.

Ef 6:14-18 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.

Ada pepatah yang mengatakan: Pertahanan terbaik adalah serangan. Pepatah ini tidak keliru. Dari ketujuh perlengkapan senjata Allah hanya satu senjata yang berfungsi untuk menyerang yaitu Pedang Roh yaitu Firman Allah, sementara senjata lain digunakan untuk bertahan. Ketika Tuhan Yesus dicobai oleh iblis di padang gurun, tiga kali Yesus dicobai dan tiga kali pula Yesus mematahkan serangan itu dengan firman Allah.

Ibr 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.


(Sumber: Sharing Full Gospel Bajawa Chapter: Senin,17 Mei 2011)


Rabu, 11 Mei 2011

Definisi Narsis

Meskipun istilah Narsis sering digunakan untuk perasaan sehat atau sangat cinta diri, istilah ini juga memiliki arti gangguan kepribadian “Narcistic Personality Disorder (NPD).”

Istilah Narsis dan Narsisme berasal dari kepribadian ekstrim Narcissus dalam cerita Yunani kuno. Dikisahkan seorang pemuda bernama Narcissus. Sangat tampan dan suka memuji diri. Dia telah menolak cinta banyak gadis, sampai suatu saat dia menolak cinta Echo, yang menyebabkan Echo patah hati. Narcissus dikutuk sehingga ia jatuh cinta pada bayangannya sendiri di air kolam.

Dalam kasus NPD ada perasaan cinta diri yang kurang sehat, yang bahkan dapat tumbuh menjadi fantasi megalomaniak dengan keinginan ekstrim untuk dikagumi. NPD sebagian besar muncul pada masa remaja dan menyebabkan defisit dalam hal kemampuan untuk memiliki belas kasihan terhadap orang lain. Sayangnya NPD tidak hilang seiring proses pertumbuhan menjadi dewasa. Beberapa narsisis juga dikenali dari sikap terus menunjukkan kritik terhadap orang lain untuk menghindari kritik terhadap diri mereka sendiri.

Beberapa penulis, termasuk Kohut (1971, 1977), percaya bahwa gangguan kepribadian narsistik muncul dari kegagalan meniru empati dari orang tua pada masa perkembangan awal anak. Akibatnya, anak tetap terfiksasi di tahap perkembangan grandiose. Selain itu, anak (dan kelak setelah dewasa) menjadi terlibat dalam pencarian, yang tak berujung dan tanpa hasil, figure ideal yang dianggapnya dapat memenuhi kebutuhan empatiknya, yang tak pernah terpenuhi.


Karekteristik
(source: DSM IV-TR)

  • Bersifat angkuh, memuji diri setinggi langit dan merasa penting, melebih-lebihkan kemampuan sendiri, sehingga orang lain melihat betapa baiknya dia, dengan kehilangan realitas.

  • Selalu bertolak pada gambar hubungan ideal, kesuksesan hebat dan kekuasaan yang tinggi.

  • Yakin akan betapa unik dan spesial dirinya dan bahwa hanya sedikit orang yang mengerti dirinya, dan hanya sedikit orang dari tingkatan atau status tertentu yang pantas bagi dirinya.

  • Meminta perhatian atau kekaguman yang berlebihan dari lingkungan.

  • Cenderung memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya.

  • Yakin sebagai pribadi istimewa dan mengharapkan orang lain untuk selalu mempertimbangkan keinginannya.

  • Kehilangan rasa kasih sayang, karena pengakuan akan perasaan orang lain tidak memungkinkan bagi penderita narsisme.



PS:
Konon katanya orang yang suka memfoto diri sendiri termasuk penderita narsisme. Jadi kesimpulan saya: Hampir kita semua punya tabiat Narsis.
Tapi selain definisi negatif di atas sebenarnya Narsis juga adalah nama Latin untuk spesies bunga yang sangat indah (Narcissus) atau sering disebut orang bunga Dafodil. Ada sekitar 50-100 variannya. Berikut adalah foto salah satunya.


Untuk informasi bisa anda lihat di alamat berikut ini http://id.wikipedia.org/wiki/Narsis